Profil Desa Jebengsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Jebengsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jebengsari

Tentang Kami

Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Magelang, merupakan gerbang pendakian Gunung Gajah di lereng Menoreh. Desa ini memadukan pesona wisata alam dengan potensi perkebunan kopi dan cengkih, menawarkan keindahan lanskap pegunungan yang asri dan menantang.

  • Gerbang Wisata Alam Gunung Gajah

    Jebengsari dikenal luas sebagai titik awal (basecamp) pendakian menuju puncak Gunung Gajah, sebuah destinasi populer untuk berkemah dan menikmati panorama matahari terbit yang dikelola secara mandiri oleh komunitas lokal.

  • Sentra Perkebunan Ketinggian

    Berada di kawasan Perbukitan Menoreh, ekonomi desa bertumpu pada komoditas perkebunan bernilai tinggi seperti kopi, cengkih, dan kapulaga, yang berbeda dari desa-desa di dataran rendah.

  • Pemberdayaan Pemuda Lokal

    Pengembangan potensi wisata alam di Gunung Gajah digerakkan secara aktif oleh organisasi Karang Taruna desa, menunjukkan model pemberdayaan komunitas yang berhasil dalam menciptakan peluang ekonomi baru.

XM Broker

Desa Jebengsari terhampar di lereng selatan Perbukitan Menoreh yang megah, menawarkan lanskap alam yang membedakannya secara signifikan dari desa-desa lain di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Jauh dari pusat administrasi dan keramaian pasar, identitas Jebengsari terbentuk oleh topografi perbukitan yang subur dan keberadaan Gunung Gajah yang ikonik. Desa ini merupakan perpaduan harmonis antara kehidupan masyarakat perkebunan yang tangguh dan denyut potensi ekowisata yang dikelola langsung oleh semangat komunitas lokal.Berfungsi sebagai pintu gerbang utama menuju salah satu puncak paling populer di Salaman, Jebengsari telah memposisikan dirinya sebagai destinasi bagi para pencari ketenangan dan petualangan alam. Kehidupan di sini berjalan selaras dengan alam, di mana lereng-lereng bukit tidak hanya menjadi sandaran hidup melalui hasil perkebunan, tetapi juga menjadi aset pariwisata yang menjanjikan masa depan cerah bagi generasi mudanya.

Geografi di Lereng Menoreh

Secara geografis, Desa Jebengsari berada di kawasan dataran tinggi Kecamatan Salaman, dengan kontur tanah yang bergelombang hingga curam. Posisi ini memberikannya hawa yang sejuk dan tanah yang subur untuk komoditas perkebunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Salaman dalam Angka 2024," luas wilayah Desa Jebengsari tercatat 2,44 kilometer persegi.Wilayah administratifnya terbagi menjadi 6 Dusun dan 6 Rukun Warga (RW). Batas-batas wilayah Desa Jebengsari mencerminkan posisinya yang strategis di perbukitan, yakni:

  • Sebelah Utara: Desa Banjarharjo

  • Sebelah Timur: Desa Kebonrejo

  • Sebelah Selatan: Perbatasan langsung dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Kulon Progo)

  • Sebelah Barat: Desa Ngargoretno

Batas selatan yang bersinggungan langsung dengan provinsi lain menjadikan Jebengsari salah satu garda terdepan Kabupaten Magelang di kawasan Perbukitan Menoreh.

Pesona Alam Gunung Gajah

Daya tarik utama dan ikon dari Desa Jebengsari adalah Gunung Gajah. Meskipun secara teknis lebih merupakan sebuah bukit tinggi, bagi masyarakat lokal dan para pegiat alam, Gunung Gajah adalah destinasi yang menawarkan pengalaman pendakian yang menantang sekaligus memuaskan. Dikelola secara mandiri oleh Karang Taruna (organisasi pemuda) desa, kawasan wisata ini menjadi contoh sukses pengembangan pariwisata berbasis komunitas.Para pengunjung, yang sebagian besar merupakan kaum muda dan keluarga, memulai pendakian mereka dari basecamp yang telah disediakan di desa. Jalur pendakian yang tertata membawa mereka melintasi perkebunan warga sebelum mencapai puncak. Dari puncak Gunung Gajah, pendaki disuguhi pemandangan panorama 360 derajat yang spektakuler. Saat cuaca cerah, jajaran gunung-gunung utama Jawa Tengah seperti Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro terlihat jelas di kejauhan, menjadi latar belakang matahari terbit yang memesona.Area puncak yang lapang juga menjadikannya lokasi favorit untuk berkemah (camping). Aktivitas inilah yang menjadi salah satu sumber pendapatan bagi komunitas pengelola, yang berasal dari tiket masuk, biaya parkir, dan penyewaan peralatan.

Demografi dan Kehidupan Masyarakat

Menurut data BPS tahun 2023, Desa Jebengsari memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.098 jiwa, terdiri dari 1.570 laki-laki dan 1.528 perempuan. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk desa ini berada di angka 1.270 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini tergolong lebih rendah dibandingkan desa-desa di dataran rendah Salaman, yang sesuai dengan karakteristik wilayah perbukitan di mana pemukiman cenderung lebih tersebar.Kehidupan masyarakat Jebengsari sangat lekat dengan lingkungan alamnya. Mayoritas penduduk adalah petani kebun yang memiliki keahlian dalam membudidayakan tanaman keras dan rempah. Pola hidup masyarakatnya dikenal ulet, sabar, dan penuh semangat gotong royong, sifat-sifat yang terbentuk dari tantangan hidup di wilayah perbukitan. Keterlibatan aktif para pemuda dalam mengelola potensi wisata menunjukkan adanya dinamika sosial yang progresif dan kesadaran tinggi akan potensi desa.

Perekonomian Berbasis Perkebunan dan Agrowisata

Struktur ekonomi Desa Jebengsari sangat berbeda dengan desa-desa tetangganya di area persawahan. Tulang punggung utama perekonomiannya adalah sektor perkebunan. Di lereng-lereng yang subur, masyarakat menanam berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Kopi jenis robusta, yang merupakan bagian dari lansekap Kopi Menoreh, menjadi salah satu produk unggulan. Selain itu, desa ini juga merupakan penghasil cengkih, kapulaga, serta buah-buahan seperti durian, alpukat, dan manggis.Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata mulai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi desa. Keberadaan Gunung Gajah telah menciptakan efek ganda (multiplier effect). Selain pendapatan langsung dari tiket dan parkir yang dikelola Karang Taruna, kegiatan wisata ini juga menumbuhkan usaha-usaha kecil di sekitarnya. Warga membuka warung-warung sederhana yang menyediakan makanan dan minuman bagi para pendaki, serta menawarkan jasa pemandu lokal. Perpaduan antara agrikultur dan pariwisata ini menciptakan model ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan bagi Jebengsari.

Pemerintahan dan Pengembangan Potensi

Pemerintah Desa Jebengsari berperan sebagai fasilitator dan pendukung utama dalam pengembangan potensi desa. Dukungan diberikan kepada kelompok masyarakat, terutama Karang Taruna, dalam mengelola dan mempromosikan wisata Gunung Gajah. Arah pembangunan desa difokuskan pada dua jalur strategis: peningkatan produktivitas dan kualitas hasil perkebunan, serta pengembangan infrastruktur penunjang pariwisata yang ramah lingkungan.Tantangan ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan antara peningkatan jumlah wisatawan dengan pelestarian alam. Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat lokal, menjadi agenda utama. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa, komunitas, dan para pemangku kepentingan lainnya, Desa Jebengsari memiliki potensi besar untuk menjadi model desa ekowisata dan agrowisata yang sukses di Kabupaten Magelang.